BanyuwangiNews.com – Setelah pencarian intensif selama satu hari penuh, seorang pelajar asal Desa Sumberbulu, Kecamatan Songgon, yang dilaporkan hilang terseret arus Sungai Badeng akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Jenazah SH (16) ditemukan di perairan Pantai Badean, Kecamatan Blimbingsari, pada Minggu (29/6/2025) sekitar pukul 13.00 WIB.
Kabar duka ini dikonfirmasi langsung oleh Kapolsek Songgon, AKP Pudji Wahyono. Ia menyatakan bahwa pihaknya segera menuju lokasi usai menerima laporan dari warga sekitar yang menemukan jasad mengambang di bibir Pantai Badean.
Begitu mendapat informasi dari masyarakat, kami langsung meluncur ke lokasi. Setelah dicek, benar bahwa korban yang ditemukan adalah remaja yang sehari sebelumnya dilaporkan hanyut di Sungai Badeng," ujar AKP Pudji.
Proses evakuasi dilakukan oleh tim SAR gabungan bersama sejumlah pihak terkait. Koordinator Pos Basarnas Banyuwangi, Wahyu Setyabudi, menjelaskan bahwa penemuan jasad berawal dari laporan seorang nelayan yang melihat tubuh mengapung di sekitar koordinat 08°17'52.87"S 114°21'47.49".
"Informasi kami terima sekitar pukul 13.00 WIB. Tim SAR Gabungan langsung menuju titik tersebut dan melakukan evakuasi. Setelah dicek oleh pihak keluarga yang mendampingi, jenazah dipastikan adalah SH," ungkap Wahyu.
Setelah proses identifikasi selesai, jasad korban langsung dibawa ke rumah duka di Desa Sumberbulu untuk disemayamkan.
Peristiwa tragis ini bermula pada Sabtu (28/6/2025), saat SH dan ayahnya, AH (36), tengah melintasi bantaran Sungai Badeng dengan sepeda motor. Mereka sempat berhenti melihat kondisi sungai yang meluap di bawah Dam Sardi. Namun nahas, tanah di tepi sungai tempat mereka berada tiba-tiba longsor akibat derasnya aliran air berwarna kecoklatan. Keduanya beserta kendaraan terperosok ke sungai.
AH berhasil menyelamatkan diri, namun SH dan motor yang mereka kendarai terbawa arus. Pencarian pun segera dilakukan sejak saat itu oleh tim SAR bersama relawan dan warga setempat.
Kejadian ini menjadi pengingat keras akan bahaya aktivitas di sekitar aliran sungai yang tengah meluap, terutama saat musim hujan dengan debit air tinggi. Pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan menghindari area berisiko saat kondisi cuaca ekstrem.