Ada sebuah cerita ketika seorang anak yang ingin membuat kedua orangtuanya bahagia, meski Ia menyadari tidak memilki apa apa. Sebut saja nama anak itu Awan. Awan yang masih berusia 30 tahun bertekad ingin membahagiakan keluarganya tentunya dengan cara cara yang baik dan benar.
Hingga suatu hari sang ayah bercerita kepada Awan bahwa dirinya dipercaya tetangganya untuk mengelola lahan yang ada tidak jauh dari rumahnya. Mendengar hal itu, tentu saja Awan sangat gembira. Ia pun bertanya dengan ayahnya akan ditanami apa lahan itu.
Menurut sang ayah, lahan itu sudah ada tanaman kelapa dan disela sela tanaman kelapa itu rencananya akan ditanami pohon pepaya. Mendengar rencana ayahnya, Awanpun mengeluarkan tabungannya dan diberikan kepada sang ayah sebagai modal mengolah lahan dan membeli bibit serta pupuk.
Dengan penuh kesabaran dan keprihatinan, sang ayah membersihkan dan mencangkuli lahan itu sedikit demi sedikit. Ayah Awan yang tidak memiliki latar belakang pertanian, dengan sekuat tenaga belajar mengolah lahan itu secara manual mengandalkan tenaganya sendiri. Bahkan tak jarang, Ia harus memikul timba berisi air dari tempat yang jauh untuk menyirami tanaman.
Setiap hari sang ayah dengan ceria dan gembira merawat tanaman tanaman pepayanya. Sesekali ibu Awan juga di ajak ke kebun untuk melihat tanaman. Tampak kebahagiaan terpancar dari senyum mereka berdua.
Tak terasa, buah pepaya mereka sudah waktunya panen. Banyak para pedagang yang datang kekebun berniat memborong buah pepaya. Alhasil, tanaman pepaya mereka diborong dengan harga Rp 3000/kg.Ternyata hasil penjualan buah pepaya itu mendapatkan untung yang lumayan besar, hingga akhirnya Ayah Awan berani menyewa lahan disebelah tanaman pepaya untuk ditanami juga.
Awan pun begitu bahagia melihat kebahagiaan kedua orang tuanya. Awan berjanji akan menjadi orang yang sukses dan bermanfaat bagi orang lain dengan cara cara yang baik tanpa menyakiti atau memakan hak orang lain.
Pelajaran yang bisa diambil dari kisah Awan dan keluarganya adalah dengan bekerja keras dan sabar dalam menjalani proses itu, Insya'allah kita akan merasakan lezatnya buah keberhasilan. Dan nafkahilah keluarga kita dengan harta yang kita peroleh dengan cara cara yang baik dan benar. Tentunya semua itu atas ijin Allah Swt.
Ditulis Oleh Arip Marsudi